Sejak kecil Jobs sudah menunjukkan ketertarikannya pada peranti elektronik. Bahkan, dia pernah menelepon William Hewlett - presiden Hewlett Packard - untuk meminta beberapa komponen elektronik buat tugas sekolah. Yang ada dia malah mendapat tawaran kerja sambilan selama libur musim panas. IQ-nya yang tinggi membuatnya ikut kelas percepatan. Tapi, ia sering diskors gara-gara tingkahnya yang rebellious - meledakkan bom hingga melepas ular di kelas.

Di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima di Reed College di Portland, Oregon, tapi mengundurkan diri setelah hanya satu semester. Di musim gugur tahun 1974, Jobs kembali ke California dan bertemu dengan Steve Wozniak. Keduanya bekerja di Atari Inc, pioner pembuat game arcade.

Dia terkesan dengan keahlian Wozniak dalam memadukan komponen elektronik, dan mengajaknya membuat bisnis sendiri. Bersama Wozniak, dia mendirikan Apple Computer pada 1976 bertempat di garasi milik keluarga Jobs. Saat itu usia Jobs 21, dan Wozniak, 26.

Demi menjaga kelangsungan finansial, Jobs terpaksa menjual VW Combi kesayangannya. Sementara Wozniak harus merelakan kalkulator Hewlett-Packard. Komputer pribadi yang diperkenalkan Jobs dan Wozniak diberi nama Apple I.

Keduanya kemudian memopulerkan konsep komputer rumah tangga dengan Apple II yang user friendly. Komputer itu sukses besar, terjual sekitar lima juta unit.

Tiga tahun setelahnya, Apple Computer mencatatkan namanya di bursa efek. Perusahaan itu bertransformasi dari hanya dipelopori dua pemuda di garasi menjadi sebuah perusahaan raksasa dengan 4 ribu karyawan dan aset USD 2 miliar.

Sayangnya, Apple III yang dilepas tak lama sesudahnya tidak terlalu sukses. Karena itu, Apple pun mencari kepemimipinan baru untuk membantu mengatur perkembangan perusahaan. Jobs, yang baru berusia 20-an dirasa belum kenyang pengalaman untuk menjadi CEO. Pada 1983, Jobs menggaet John Sculley, dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk memimpin Apple Computer.

Tahun 1984 menjadi tahun pengenalan Macintosh, komputer pertama yang berhasil dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna grafis. Kesuksesan Macintosh membuat Apple menelantarkan Apple II demi mengembangkan produksi Mac yang bertahan sampai saat ini. Kendati Jobs sangat persuasif dan karismatik bagi Apple, tapi banyak yang menganggap dia pemimpin yang gampang berubah pikiran dan beremosi tinggi. Akhirnya, pada 1985, Sculley yang menjabat sebagai CEO memberhentikan Jobs dan mengusirnya dari Apple.

Meski sempat down, Jobs menganggap dipecat dari Apple justru saat terbaik hidupnya. Dia memulai lagi dari awal, menjadi semakin kreatif. "Terkadang hidup bisa begitu keras. Tapi jangan kehilangan keyakinan. Saya bisa bangkit karena keyakinan terhadap apa yang saya lakukan", paparnya.

Jobs mendirikan perusahaan komputer lagi, NeXT Computer yang juga berbasis teknologi tinggi. Tapi, NeXT tak pernah populer kecuali di lingkup riset sains.

Pada saat bersamaan, Jobs bersama Edwin Catmull mendirikan Pixar Animation Studios. Perusahaan yang dibeli dari sutradara George Lucas seharga USD 10 juta itu sukses, menghasilkan film animasi 3D pertama, Toy Story pada November 1995. Satu dekade kemudian, Pixar kian berkembang. Film-filmnya memnangi Oscar seperti Finding Nemo dan The Incredibles.

Sepeninggal Jobs, Apple terus merugi. Sebaliknya, Microsoft Windows memimpin market share penjualan komputer yang terus meninggi. Lalu pada 1996, Apple membeli NeXT seharga USD 402 juta, dan membawa Jobs kembali ke perusahaan yang dia dirikan. Kembalinya Jobs, membuat banyak teknologi NeXT yang diterapkan di produk buatan Apple. Salah satunya adalah NeXTSTEP, yang merupakan cikal bakal Mac OS X.

Di bawah bimbingan Jobs yang menjadi "interim CEO", perusahaan tersebut kembali meningkatkan penjualannya setelah memperkenalkan iMac, komputer pertama yang melebur desain colorful dan teknologi sekaligus. Apple terus berinovasi, merilis OS Macintosh baru dan gadget digital iPod, peranti lunak iTunes pada 2001. Serta iTunes Music Store yang melayani pembelian musik online secara legal.

Soal filosofi, Jobs berucap, "Selama 33 tahun terakhir, setiap pagi saya selalu menatap cermin dan berkata 'kalau hari ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, apa yang akan saya lakukan?' Dengan begitu, saya tak takut gagal, malu, atau rugi dan berani mengambil keputusan besar dan riskan," paparnya.

Pada 31 Juli 2004 Jobs menjalankan operasi untuk mengeluarkan tumor di pankreasnya. Dia mengidap sejenis kanker pankreas yang langka. "Saya begitu dekat dengan kematian. Tapi itu juga menyadarkan kalau waktu kita hidup sangat terbatas, jadi jangan sampai membuangnya," paparnya.

Banyak pengamat menilai, itu adalah kualitas spesial Jobs yang tak dimiliki orang lain. "Betapa pun dia terjatuh, dia akan bangkit lagi dan terus mengambil resiko," ujar John Sculley.

source : SINDO