Sidik jari selain untuk proses identitas seseorang, sidik jari ternyata dapat mengungkapkan sedikitnya delapan tingkat kecerdasan seorang anak melalui Dermatoglyphics Multiple Intelligence (DMI).
Hal itu diungkapkan Pimpinan Yayayasan DMI Eric Lim yang berpusat di Singapore pada seminar yang bertemakan “Melalui Pemeriksaan Sidik Jari dapat Diketahui Potensi dan Kecerdasan Lahiriah Seseorang”, di Best Western ASEAN Internasional Hotel.
Dikatakan Eric selama ini kita hanya mengetahui IQ adalah salah satu cara untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Pada kemajuan zaman sekarang ini sidik jari dapat mengungkap kecerdasan anak melalui DMI.
Menurut penelitian Professor Howard Gardner dan Roger W Sperry, pola sidik jari manusia tergolong unik dan tidak pernah berubah seumur hidup dan berkaitan erat dengan perkembangan sistem saraf seseorang.
“Sehingga sidik jari digunakan proses indentifikasi seseorang,” ujar Eric pada seminar yang diikuti masyarakat umum dan para guru.
Dijelaskannya, mengenai bagaimana hasil dari DMI Assessment System tersebut dapat membantu pemilihan jurusan studi seseorang?
Dicontohkannya, seorang ahli bedah dituntut memiliki kecerdasan logical maths, bodily kinesthetic, intrapersonal, linguistic.
Sedangkan untuk seorang praktisi hukum harus ditopang dengan kecerdasan di interpersonal, intrapersonal, linguistic dan logical-maths. Semua kecerdasan ini bisa terbaca dari hasil assessment sidik jari yang diselenggarakan.
Selain itu juga melalui DMI dapat mengetahui paling sedikit delapan kecerdasan (intelligence) yang dapat ditemukan pada seorang anak, interpersonal (bersosial), intrapersonal (memahami diri sendiri), spatial visual (visualisasi), logical-mathematics (logika dan matematika), bodily kinesthetic (kinestetik tubuh), musical (musik), linguistic (kemampuan berbahasa) dan naturalist (alam).
“Artinya setiap anak memiliki pembentukan genetikan yang berbeda, begitu pula dengan kecerdasannya,” ujarnya.
Pembentukan
Dikatakannya, sidik jari dimulai pembentukannya pada minggu ke-13 di dalam kandungan seiring dengan pertumbuhan sel otak janin di dalam kandungan. Proses pembentukan sidik jari tersebut sempurna pada saat kandungan memasuki minggu ke-24.
Diterangkannya dermatoglyphics merupakan ilmu yang mempelajari pola (pattern) kulit di jari tangan, jari kaki dan tapak kaki manusia.
Hal tersebut sangat erat kaitannya hubungan lahiriah antara sidik jari dengan kualitas dan bakat alamiah seseorang.
Dermatoglyphics juga mempunyai dasar pengetahuan kuat yang didukung penelitian selama 200 tahun, dianalisa, serta telah dibuktikan di bidang antropologi, genetik, kesehatan dan statistic.
Beberapa negara di dunia seperti Amerika, Jepang, Taiwan dan Singapura telah mengaplikasikannya.
Bahkan katanya, para orangtua di Thailand memberi perhatian dan antusias yang tinggi ketika DMI diseminarkan baru-baru ini di Bangkok. (yes)
Source : Analisa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment